Lumbung Pangan Dari Warga Untuk Warga

Lumbung Pangan RT 01 RW 06 Ngaglik Kota Batu
Hari ke 13 PSBB Malang Raya

Hari yang hectic. Saya memulai hari dengan gedubrakan kucing di atas atap. Rupanya sedang musim kawin. *Apa hubungannya, coba.

Yuk, ah. Serius.
Hari ini, kami memulai lumbung pangan dengan lokasi baru.
Lumbung pangan ini murni ide dari warga, konsepnya dari warga untuk warga. Peralatan yang digunakan juga swadaya, alias memanfaatkan apa yang ada. Yang mengisi para donatur, yang juga adalah warga sendiri. Ada yang beli tempe kebanyakan, setor. Ada Bu RT yang merelakan insentifnya untuk menyuplai sayur. Ada yang kelebihan stok mi instan. Ada yang punya stok terong, tetapi tidak punya lauk. Jadi barter dengan tempe. Sah-sah saja.

Tadinya lumbung pangan ditempatkan di pinggir jalan. Kelebihannya, tanpa perlu bikin banner, banyak orang yang tahu kalau kami menyediakan sayuran, tempe, dll. yang boleh diambil siapa saja. Biasanya, dikeluarkan jam 6 pagi, jam setengah sembilan sudah ludes.
Setelah sekian hari berjalan, senanglah niat berbagi tersalurkan. Tetapi trenyuh lihat terkadang tetangga sendiri malah tidak tersentuh karena keduluan orang lewat. Belum lagi kalau hujan, tidak ada pelindungnya.

Jadi, pagi ini lumbung dipindahkan ke dalam gang. Semata agar para tetangga bisa mendapat akses terlebih dahulu dan ada pelindung dari hujan maupun panas.
Kami tetap meninggalkan jejak di depan gang berupa tulisan bahwa lokasi lumbung dipindahkan.
Pemberitahuan kami lakukan lewat grup WA RT dan informasi dari mulut ke mulut. Kami juga memanfaatkan sosial media, karena banyak warga RT-RW sebelah yang berteman dengan saya. Termasuk kelurahan.

Alhamdulillah, banyak donatur yang menitipkan berbagai bahan. Ada yang menyetor beras, telur, tempe, sayur, bahkan kerupuk.
Banyak tetangga yang bisa memasang wajah lega karena kebutuhan sayur dan lauknya hari ini sudah terpenuhi tanpa perlu mengurangi uang belanja.

Masih dapat bonus, postingan di story' Instagram di-repost oleh akun Kantor Kelurahan. Plus ada perhatian dari DWP Kota. Kita tunggu harinya,sambil terus berjalan.

Saya bersyukur. Pada masa pandemi yang serba tidak biasa ini, masih banyak teman dan tetangga yang bersedia berbagi. Benar-benar dari warga untuk warga. Semoga rejeki kalian barokah. Allah akan membalas dengan penuh kejutan. Percayalah.
#dariwargauntukwarga

Posting Komentar

0 Komentar