SENIN CHEMISTRY: Yakin Makanan Kamu Tidak Mengandung Bahan Kimia?

Kimia, Laboratorium, Percobaan, Kimiawan
Chemical (sumber: pixabay.com)














Pernah enggak, membaca kalimat promosi sebuah produk makanan yang menyebutkan mereka tidak menggunakan bahan kimia apapun? Secara umum, itu tidak salah. Nah, secara khusus, ayo kita lihat dari sudut pandang anak SMK teknik yang belajar Kimia.
Apa sih, bahan kimia itu? 
Menurut wikipedia:

Zat kimia yang juga dikenal sebagai zat murni adalah suatu bentuk materi yang memiliki komposisi kimia dan sifat karakteristik konstan. Ia tidak dapat dipisahkan menjadi komponen dengan metode pemisahan fisika, yaitu tanpa memutus ikatan kimia.

Jadi, syarat suatu materi disebut bahan kimia adalah 
1. Memiliki komposisi kimia. Ini bisa berupa rumus yang terdiri dari satu huruf seperti S (belerang) atau yang sangat panjang seperti kafein atau protein.
2. Karakteristiknya konstan. Di mana-mana, air murni ya tidak berwarna, mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, mengikuti bentuk wadah, mendidih pada 100C, membeku pada 0C, dan anomali pada suhu 4C. Kalau air dicampuri gula, jadinya manis dan kita ganti nama menjadi air gula. Kalau dicampur garam jadinya air garam. Demikian halnya bahan kimia lain. 
3. Bahan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan cara fisika (pemanasan, pemotongan, dihaluskan, dll.). Contoh sederhananya air. Air yang dimasukkan freezer, ia berubah wujud menjadi beku, tetapi ia tetaplah air. Ketika es batu dipanaskan, ia mencair. Saat pemanasan dilanjutkan hingga 100C, ia mendidih lalu menguap. Jika pemanasan dilanjutkan terus, lama-lama habis dan hasilnya, voila, panci kita bisa gosong. Air bisa dipisah menjadi unsur penyusunnya (hidrogen dan oksigen) melalui pemutusan rantai dengan alat khusus.

Berdasarkan syarat tersebut, ayo kita ulik bahan yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
1. Air minum: sudah dibahas tadi. Jadi jelas ini masuk kategori bahan kimia.
2. Nasi: bagian terbesarnya karbohidrat dengan bahan dasar C (karbon), H (hidrogen), dan O (oksigen), yang berupa rantai panjang. Ketika nasi kita kunyah, karbohidrat bereaksi dengan enzim ptialin dalam ludah, sehingga rantai panjang terputus dan menjadi rantai pendek yang kita sebut gula. Kalau sudah lupa rasanya, coba deh nanti waktu berbuka dimulai dengan nasi. Kunyah nasi dan emut dulu, lama-lama akan terasa manis. Jadi, jangan salahkan anak kecil kalau mereka ngemut makanannya, ya. 
3. Protein: rasanya bukan menu 4Sehat 5Sempurna kalau belum ada unsur lauk dan sayur. Keduanya mengandung protein yang terdiri dari C, H, O, N (nitrogen), S, dan sedikit P (fosfor). Jadi tidak heran kalau tanaman diberi pupuk yang mengandung N dengan berbagai komposisi, sebab N adalah unsur utama protein. 
4. Vetsin: saya pernah menunggui siswa saya berdemo, main-main sih. Tuntutan mereka: 'TURUNKAN HARGA MICIN'. Entah apa yang merasukinya, he he he. Rumus kimia MSG a.k.a micin adalah ‎C5H8NO4Na. 
Bahan kimia ini akrab dengan siswa saya, karena nyaris ada dalam setiap makanan yang mereka beli. Bahkan ada jajanan yang saya tahu banget hanya dibumbui penyedap merek X yang mengandung MSG, ekstrak daging, dan garam. 
5. Garam: yang ini masuk kategori bumbu wajib. Bahkan kolak saja bakal lebih maknyus kalau dibubuhi sejumput garam. Rumus kimianya NaCl (Natrium Klorida). 

Nah, itu baru 5 jenis. Padahal banyak banget yang kita konsumsi sehari-hari. Kelanjutan dari pengetahuan ini adalah memilah mana bahan kimia yang aman dan tidak, serta seberapa banyak tubuh mampu bertoleransi. Ada bahan kimia yang bila dikonsumsi berlebih dapat membahayakan kesehatan, misalnya pewarna dan pengawet makanan, apalagi kalau menggunakan bahan pewarna - pengawet non food grade.

Jadi, yakin makananmu tidak mengandung bahan kimia?
#bahankimia #makanan #gayahidup

Posting Komentar

0 Komentar