SUKA DUKA BANSOS versi PENGAMAT KETUA RT

Pekerjaan, Dari, Komputer, Kantor
Kamu kayak gini? Saya, mirip. (sumber gambar: pixabay.com)
WORK FROM HOME
WFH sudah berlangsung sejak 16 Maret 2020, berarti dua hari lagi bakal resmi dua bulan berlangsung.
Berikutnya, di kota saya, Batu - Jawa Timur, bakal berlaku PSBB mulai tanggal 17 Mei 2020 nanti. Tiga hari ini masih persiapan, termasuk sosialisasi kepada warga dan penggodokan peraturan.
Salah satu fenomena yang ramai di lingkungan saya adalah bantuan sosial, terutama yang resmi dari pemerintah.
Saya bersyukur pemerintah masih bisa mengupayakan bansos, walau tidak bisa merata untuk semua warga terdampak. Saya tidak bisa membayangkan memeriksa data jutaan KK, kemudian memilah mana yang layak dan mana yang tidak. Jika ada error sehingga yang tampak mata terlihat mampu, tetapi masih dapat bantuan juga, yah, semoga yang bersangkutan memang benar-benar membutuhkan.

CURHAT PENGAMAT KETUA RT
Sebagai warga yang tinggal di dekat rumah ketua RT, saya kerap ditanyai tentang bantuan. Kalau informasinya tidak jelas, biasanya saya memilih menjawab tidak tahu atau diam, daripada memberikan jawaban yang salah.
Belum lagi, warga satu RT kan beragam, ya. Ada yang usaha menjual gorengan di depan sekolah SD dekat rumah, yang jelas sejak 16 Maret sudah tidak bisa berjualan karena sekolah dialihkan dengan belajar di rumah. Ada yang suaminya dirumahkan tepat sebelum WFH berlaku. Ada yang suaminya PNS, tetapi entah kenapa terlihat sulit menjalani hidup tanpa hutang. Ada penjual bakso yang dalam kondisi normal bisa beromset Rp 200.000,00, tetapi di masa WFH bisa mencapai Rp 80.000,00 sudah bagus. Ada sopir, ada PRT, ada penjual ayam geprek yang terpaksa tutup saking sepinya. Macam-macam deh.
Kalau kalian di posisi ketua RT, terus ada warga yang sebenarnya bisa digolongkan mampu, tetapi nyinyirnya bikin kuping panas, apa tidak sebaiknya dibuat diam dengan diloloskan saja datanya. He he he. Untuk yang demikian, saya usahakan membantu Ketua RT dengan doa, semoga si Nyinyir dapat hidayah.
Sebagai warga, saya tahu ketua RT sudah mengusahakan agar sebanyak mungkin warga yang diusulkan. Tetapi lolos di tahap berikutnya sudah bukan wewenang ketua RT lagi. Anehnya, kalau ternyata tidak lolos, diproteslah ketua RT secara online maupun offline. Kasihan.
Jadi, Teman-temanku Tercintah, tahan dirilah. Biarkan ketua RT bekerja secara obyektif dengan baik. Tidak usah menekan, terlalu sering tanya, apalagi meneror ketua RT dan jajarannya.
Pokok (Sumber gambar: pixabay.com)

BAGAIMANA SEBAIKNYA
Lebih baik perbanyak doa dan yakinilah bahwa rejeki sudah diatur Allah, tidak bakal tertukar. Misal memang bukan rejeki kita dapat bansos, ya yakinlah Allah bakal bukakan rejeki dari jalur lain. Bisa jadi memang jalur rejeki kita dari usaha yang lebih kreatif.
Sebagai informasi, salah satu teman saya terdampak karena dia berjualan pakaian di pasar besar. Sejak berlaku pembatasan sosial, pasar sepi. Dia mulai bekerja dari rumah, membuat Roti Maryam home made, kemudian ambil produk kurma, buku, sabun, ayam, dan macam-macam lainnya. Ia melayani pesan antar. Pelayanan dan kualitas produk yang baik membuatnya memiliki banyak kenalan dan pelanggan baru.
Siapa tahu ntar kita malah dapat rejeki yang lebih besar dan berlebih, sehingga pada saatnya malah bisa menjadi tangan yang di atas. Aamiin.
WFH = nempel terus dengan gawai. Terus bagaimana kalau terpaksa hidup tanpa gawai. Nah, saya pernah mengalami. Bagaimana situasinya, baca di http://www.agustinadewi.com/2019/12/satu-minggu-hidup-tanpa-hp-ternyata.html

Posting Komentar

0 Komentar