Perkembangan Pengetahuan Baru Saya Tentang Pembelajaran Diferensiasi - Salah itu Biasa, Yang Penting Mau terus Belajar

Koneksi Antar Materi Modul 2.1

Elaborasi Konsep tanggal 20 Februai 2023

Pendapat awal saya tentang Pembelajaran Berdiferensiasi (PB) adalah jenis pembelajaran yang mengkotak-kotakkan siswa berdasarkan sebuah acuan penilaian, bisa saja dilakukan berdasarkan perbedaan jurusan, dan mungkin membutuhkan banyak usaha untuk membuatnya efektif dalam jam pembelajaran yang terbatas. Kebingungan akibat berbagai dugaan dan informasi yang simpang siur di kalangan teman, mulai terjawab satu demi satu saat melakukan eksplorasi konsep pada modul secara mandiri. Melalui kolom note dan question, saya bisa menuliskan bagian menarik dan pertanyaan, sekaligus membaca tulisan teman-teman satu kelas. Hal ini memberikan saya tambahan gambaran. Pemahaman saya semakin mendalam saat kami masuk ke forum diskusi, menyusun bahan presentasi, melakukan presentasi kelompok, dan mengikuti elaborasi.

Saya mulai mendapatkan pencerahan bahwa PB merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan guru yang berpihak kepada murid, karena didasarkan kepada kebutuhan belajar murid. Untuk memulai PB, guru terlebih dahulu menganalisis kebutuhan siswa yang meliputi kesiapan, minat, dan kondisinya (Visual, Auditoris, Kinestesis dan beragam kondisi lainnya), melakukan asesmen diagnostic dalam bentuk tes awal, atau beraneka analisa lain. Berdasarkan data, guru menyusun rencana pembelajaran yang sebisa mungkin memfasilitasi kebutuhan siswa tanpa meninggalkan kebutuhan kurikulum dan kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa. Diferensiasi dapat didasarkan pada konten, proses, dan produk atau perpaduan dua atau ketiga komponen tersebut, disertai dengan penilaian berkelanjutan.

Setelah berbagi dengan teman-teman CGP, fasilitator, PP, maupun Instruktur, saya memandang bahwa PB dapat dilakukan di kelas. Tantangan keterbatasan waktu dapat dikelola dengan membuat perencanaan yang baik dan terus melakukan refleksi agar semakin baik menjalankan PB dari waktu ke waktu. Saya percaya bahwa PB merupakan sebuah seni yang semakin dilatih akan semakin baik pelaksanaannya. Selain itu, PB memungkinkan guru memenuhi kebutuhan belajar siswa sehingga diharapkan siswa dapat meraih hasil belajar yang optimal, dengan cara menyenangkan dan sesuai dengan minat siswa. Bukankah ini yang diharapkan dalam filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dan merdeka belajar?


https://sites.google.com/guru.smk.belajar.id/agustinadewi98/project-page#h.1hbk80ohkqen

Posting Komentar

0 Komentar