7 Game Seru yang Bisa Memeriahkan Ruang Belajar Kita


Para guru, sudah pasti selalu berusaha menghadirkan suasana ceria di kelasnya. (Pengecualian saat ulangan dan ujian ya he he).
Kelas ekskul saya juga sama. Cara yang sering saya gunakan, dengan main game. Tidak hanya sebagai hiburan, game-game ini juga dapat menunjukkan bagaimana kejujuran anak, kerjasama mereka, sikap toleransi, dan masih banyak lagi.
Berikut ini 7 game (diantara buanyak, tapi kita bahas di lain tulisan saja 😎) yang dapat teman-teman gunakan:
1. Borgol tali

Alat: tali sepanjang (+-) 1 meter, sejumlah anak. Gunakan tali yang cukup kuat dan aman, contohnya tali popok. Ssst, saya tidak tahu namanya. Tali ini lebarnya sekitar 1,5 cm dan tipis, namun kuat. Biasanya digunakan sebagai tali popok kain untuk bayi.
Cara main: ikat tali ke salah satu pergelangan anak, longgar saja.
Tautkan tali milik sepasang anak, lalu ikat sisi lain masing-masing anak, sehingga kedua pergelangan terikat di satu tali, tapi kedua utas tali saling bertaut.
Tugas setiap pasangan adalah berusaha saling melepas tautan tali, tanpa merusak tali, membuka ikatan, dan melukai teman.
Asyiknya, orang dewasa saja jarang lho yang bisa memecahkan misteri borgol ini. Hmm. Biasanya, saya beri anak waktu berusaha sekitar 20-30 menit sambil saya amati kejujuran, kerjasama, dan usaha mereka. Percaya deh, anak yang nge-cheat bisa langsung ketahuan. Caranya? Japri yaa.
2. Antara 2 Benda
Alat: dua benda dengan bentuk geometri dasar yang berbeda. Misalnya sebuah penggaris dan sebuah bola.
Cara main: Bentuk kelompok sesuai jumlah peserta. Idealnya antara 4-6 anak. Setiap kelompok berbaris dan masing-masing anak saling menautkan tangan dengan teman di depan dan belakangnya. Letakkan kedua benda di depan barisan.
Minta anak yang paling belakang mengikuti anda menjauhi barisan temannya. Berikan pilihan benda yang harus diambil. Tugas semua kelompok: berusaha paling cepat mengambil benda sesuai perintah, tanpa melihat ke belakang, tanpa suara dan/atau melepaskan tautan tangan.
3. Back Loco

Permainan ini paling seru dilakukan di alam terbuka. Tapi ruang kelas bukanlah halangan. Gunakan meja dan kursi sebagai penghalang.
Dalam setiap kelompok, hanya anak paling belakang, si Loco yang matanya tidak ditutup. Loco bertugas mengarahkan teman-temannya menuju titik tujuan, tanpa membahayakan teman-temannya.
Sangat efektif melatih timing memberikan perintah, melakukan perintah dengan benar, melakukan tugas sesuai arahan, dan saling percaya antar teman.
4. Climb Up
Ada banyak metode melakukan permainan ini. Bisa dilakukan terbalik seperti pada gambar, dapat pula dengan gelas berposisi terbuka ke atas. Tandai salah satu gelas. Bila bisa mendapatkan gelas berwarna, tukar salah satu gelas ke tumpukan gelas berwarna beda.
Tugas peserta adalah menjadi yang tercepat memindahkan letak gelas bertanda ke puncak tumpukan, dengan cara mengambil satu demi satu gelas pada tumpukan di atas dan memindahkannya ke bawah.
5. Ranjau Darat
Gunakan bagian depan kelas yang kosong sebagai area ber-ranjau. Gunakan potongan kertas, botol minum, atau alat apapun yang ada sebagai ranjau. Tutup mata peserta yang sedang main. Tugas peserta ini mengikuti perintah teman satu timnya, agar ia bisa menyeberang area beranjau dengan aman, artinya ia tidak boleh menyentuh ranjau.
6. Tower Estafet
Permainan ini mirip dengan Climb Up. Bedanya, gelas-gelas ditumpuk membentuk tower berjajar. Semakin naik, jumlah gelas semakin turun. Jadi misal pada bagian bawah ada lima gelas, maka di atasnya ada 5 gelas, kemudian tiga, dua, dan satu gelas. Total butuh 15 gelas. Teman-teman dapat menambahkan jumlahnya, sesuai kemampuan peserta didik.
Tantangan peserta, menjadi kelompok yang tercepat masing-masing anggotanya menyelesaikan pembuatan tower dan merapikannya lagi.
7. Human Link
Jumlah peserta sebaiknya lebih dari tiga. Ajak setiap kelompok membentuk lingkaran. Ulurkan kedua tangan untuk berjabatan dengan tangan teman lain. Syaratnya: tangan kanan berjabat dengan tangan kiri dan masing-masing tangan menjabat teman yang berbeda.
Tantangan setiap kelompok: berusaha menguraikan keruwetan tautan tangan, sehingga mereka bisa membentuk lingkaran yang rapi seperti semula.

Permainan-permainan ini dapat dilakukan di dalam kelas. Saya menggunakan game Borgol Tali untuk melakukan penilaian sikap dalam kegiatan ekskul Pramuka di SMP TAMANSISWA BATU. Gambar-gambar yang melengkapi, yang latar belakangnya hijau, diambil dari Sinema Camp SMKN 3 Batu, dimana saya menjadi fasilitatornya.
Soal main game, ayuk dahhh.

Posting Komentar

0 Komentar