Ada Apa Dengan TEKO MAS

Sekilas membaca judul di atas, mungkin ada teman-teman yang bakal beda persepsi.
1. Teko Mas (Jawa) = datang Mas. Apakah saya sedang kangen dengan suami? Ehm.
2. Teko Mas (Indonesia) = alat membuat minuman teh, yang bahannya dari emas. Istimewa.
Atau ada persepsi lain? Silahkan banget. Daerah yang berbeda sangat mungkin memiliki bahasa khusus pula kan?
Tapi TEKO MAS yang akan saya bicarakan di sini sama sekali bukan 'kode' apalagi peralatan minum teh.
TEKO MAS adalah akronim dari TEladan, KOmitmen, Mencintai nilai kebenaran, dan Anti korupSi. Ini adalah buku yang ditulis oleh Siti Faizah, M.Pd. Seorang pendidik yang bertugas di SMKN 1 Singosari, Malang.

TEKO MAS dimulai dengan menggugah nurani kita tentang pentingnya karakter seorang guru dalam usaha menyampaikan ilmu sekaligus membentuk karakter siswa. Meskipun penulisnya adalah guru SMK, tetapi menurut saya guru jenjang dan bidang apapun tetap dapat menggunakan buku ini sebagai referensi.

Bab kedua membahas tentang pendidikan, utamanya dari sisi teori. Tenang saja. Ulasan dalam bab ini bukan tentang berbagai pendapat ahli tentang pendidikan, tetapi pembaca diajak melihat pendidikan di Jepang dan Finlandia. Setelah melihat berbagai aspek pendidikan di kedua negara tersebut, pembaca diajak melihat konsep pendidikan di Indonesia. Penulis mengikutsertakan contoh tokoh Indonesia yang sangat perlu diteladani integritasnya.

Dalam bab berikutnya, pembaca diajak membicarakan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter siswa SMK. Tak lupa penulis menyertakan berbagai contoh strategi yang aplikatif dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada pembelajaran intrakurikuler. Bagian ini sangat lengkap, mulai dari analisis silabus untuk menentukan karakter yang diintegrasikan, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), hingga pemilihan metode pembelajaran yang sesuai. Langkah-langkah yang detail ini mudah dipahami, sehingga sangat mungkin diaplikasikan pada mata pelajaran dan jenjang yang lain.
Dalam buku ini, pembaca juga akan menemukan kata Chempolly. Nah, apa itu Chempolly? Penasaran kan?

Pengalaman 20 tahun mengajar telah memberi Siti Faizah banyak pengalaman. Hal itu jelas tergambar dalam buku yang ditulisnya ini. Selamat untuk penulis. Semoga buku ini menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang.
Mencuplik dari prakata penulis: "Guru mulia karena karya nyata, tidak sekedar beretorika".


Posting Komentar

0 Komentar