Buku ini saya dapat sebagai oleh-oleh dari suami. Sempat hampir sebulanan saya diamkan di rak buku, karena mangejar daftar bacaan yang lain. Bukan karena tidak tertarik, tetapi belum sampai saja. He he he.
Nah, minggu ini ada beberapa jadwal ngawas ujian. Itu artinya, di luar jadwal ngawas, saya punya waktu cukup panjang untuk menyelami panduan matematika ini.
Seperti kita tahu, matematika seringkali dianggap mata pelajaran horor, kiler, sulit, dan umumnya dihadirkan oleh guru yang boring dan selalu punya harga mati.
Nah, kalau kalian mencari metode belajar matematika yang menyenangkan, kalian bakal kecewa dengan buku ini.
No, buku ini 95% (kira-kira lho ini 😎) berisi tulisan fiksi yang bahasanya nyastra banget. Awam dengan kata-kata 'tirta', 'petrikor', atau 'terpagut'? Nah, dalam novel "Buku Panduan Matematika Terapan" bertebaran kata-kata semacam itu. Kalian juga akan bertemu 'Mantisa', 'Prima', 'konsekuen', 'konvergen', 'variabel', dan banyak lagi istilah matematika lainnya.
Tidak usah bingung, karena tersedia catatan kaki yang menjelaskan makna kata-kata tersebut.
Ceritanya apa sih?
Dua tokoh utama cerita ini adalah Mantisa, si gadis yatim piatu yang sangat suka bertanya, dan Prima, pemuda tuna rungu yang mencari jawaban atas masalah apakah P sama dengan NP. Konon, masalah P dan NP ini selama bertahun-tahun tidak terselesaikan. Bahkan tersedia hadiah uang berjumlah besar bagi dia yang berhasil menjelaskannya dengan logis.
Berbagai peristiwa dirangkai dengan unik melalui dua sudut pandang penceritaan, hingga Mantisa dan Prima bertemu. Petualangan mereka dalam berliterasi untuk menjawab permasalahan patut diacungi jempol.
Bagaimana endingnya? Apakah Mantisa berhasil membantu Prima menjawab masalah itu? Bagaimana hubungan mereka berdua? Jadiankah? Atau hanya teman?
Saya tidak mau jadi spoiler. Jadi silahkan baca sendiri ya 😄
Yang jelas, sebagai sebuah karya, saya suka novel semacam ini. Pesan tentang kaum difabel, anak-anak terlantar, juga (lagi-lagi) dunia pustaka, dapat banget.
Terima kasih sudah menulis novel yang asyik ini, TRISKAIDEKAMAN. Salam literasi.
0 Komentar