TETAP PRODUKTIF WALAU #DIRUMAHAJA

Pandemi Corona membawa banyak efek bagi warga +62. Saya yang guru honorer termasuk salah satu yang sempat menikmati tetap harus keluar mengawasi UNBK SMK sementara siswa non kelas XII SMK sudah diwajibkan #dirumahaja.
Waktu itu beredar meme tentang guru yang tetap diwajibkan masuk sekolah. Meme tampil selayaknya soal ujian, dengan pilihan ganda. Salah satu pilihan itu berbunyi guru bukan termasuk golongan manusia. Lucunya, pilihan ini yang banyak disetujui rekan-rekan.
Minggu setelah ujian, kami masih mendapat giliran piket di sekolah. Meskipun pada akhirnya kami dipersilahkan bekerja dari rumah, tetapi tugas mengajar tetap jalan. Sebagian rekan menggunakan google classroom, ada yang pakai Edmodo, dan beraneka media lain.
Saya sudah berpengalaman sebelumnya dengan aplikasi macam-macam itu. Saya sudah tahu beratnya tantangan yang dialami anak-anak kalau diwajibkan. Jadi, saya ambil jalan ringkas saja, saya menggunakan media WA. Kelebihannya, hampir semua siswa punya. Kebetulan saya mengajarnya di sekolah teknik, ya. Jadi sejak awal tahun pelajaran, saya sudah tahu anak-anak pada punya gawai. Saat ini WA juga sudah suport dengan beraneka jenis file. Saya tinggal minta tolong wali kelas memasukkan saya pada jam belajar kami. Saya bisa sharing materi, ngasih pertanyaan, sekaligus menunggu respon cepat mereka. Jujur, bagi saya ini juga lebih efektif karena langsung kelihatan anak yang aktif dan tidak. Jawaban salah juga segera bisa direspon dan diperbaiki. Nilai harian bisa langsung saya ambil.
Dalam bayangan saya, di #dirumahaja bakal bikin produktifitas berkurang karena kemalasan pasti bertambah. Kan enggak perlu malu buka kelas dengan hanya mengenakan daster atau bahkan belum mandi. he he he. Sst, resiko harus tampil rapi ditanggung oleh teman-teman yang menggunakan aplikasi video conference lho ya. Itu tetap pilihan individu, merdeka dan sah saja.
Ternyata, kenytaannya enggak. Saya memantau dari media sosial, teman-teman saya makin produktif. Yang tadinya hanya jualan baju dan sepatu, sekarang merambah juga ke frozen food. Yang tadinya sehari-hari ngeluh terus di medsos, sekarang punya banyak waktu renungan sehingga pasangnya banyakan ayat suci. Yang suka berkarya, ada yang melelang karya lukisnya untuk disumbangkan. Macam-macam deh.
Murid saya juga tidak kalah heboh. Kalau di kelas dia jaim, di medsos ada yang menunjukkan diri hadir dengan pakai masker keren (versi dia) gambar tengkorak. Bagaimana kami tidak kaget, coba. Kalau di kelas kami jarang berliterasi internet, sekarang sambil diskusi di grup WA mereka bisa sambil berselancar mencari informasi lain. Hasil surfing bisa didiskusikan di grup. Seru.
Jadi, menurut saya selagi pandemi ini masih berlangsung, #dirumahaja bukan alasan untuk menjadi tidak produktif. Ayo, Kawan. Cari kegiatan mengisi waktu di rumah agar faedah.
Next, saya akan cerita-cerita tentang kegiatan rutin kami selama #dirumahaja. Stay tuned.
Bersih lingkungan bisa lebih intens dengan #dirumahaja

Posting Komentar

0 Komentar